Fakultas Ilmu Pendidikan

Kampus Hijau Yang Memiliki Semangat NEVER ENDING TO GROW.

Dr. Sujarwo, M.Pd

Kepala Jurusan Pendidikan Luar Sekolah, Fakultas ILmu Pendidikan, Universitas Negeri Yogyakarta.

Lutfi Wibawa, M.Pd

Sekretaris Jurusan Pendidikan Luar Sekolah.

Prof. Dr. Sodiq Azis Kuntoro, M.Ed

Salah Satu Guru Besar Dari PLS Yang Mengajarkan Long Life Education.

Sambutan Dalam acara Dasar Aktualisasi Mahasiswa

Acara Dasar Aktualisasi Mahasiswa (DAM) di Ruang Abdullah Sigit .

Selasa, 10 Juni 2014

INTERNATIONAL CONFERENCE ON DISASTER RISK REDUCTION AND EDUCATION (ICDRRE 2014)



Selasa, 22 April 2014

NewsLater Rumah Pintar SEMASA (Sekolah Masyarakat Desa)





Selasa, 15 April 2014


Senin, 10 Maret 2014

VOLLY BALL PLS CHAMPION LEAGUE

Selasa, 04 Maret 2014

VISI dan MISI PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH UNY


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN 
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

VISI 

Pada tahun 2025 terwujudnya program studi PLS yang unggul ditingkat nasional dalam menghasilkan lulusan Program Studi S1 Pendidikan Luar sekolah yang mampu membelajarkan diri, memberdayakan masyarakat, dan berwirausaha sosial berdasarkan nilai-nilai ketakwaan, kemandirian, kecendekiaan dan berwawasan kebangsaan.

MISI 

  1. Mengembangkan dan menjabarkan paradigma pendidikan abad XXI dan terapannya bagi pendidikan Luar Sekolah.
  2. Menyelenggarakan kegiatan pendidikan akademiik berbasis penelitian dalam bidang  Pendidikan Luar Sekolah.
  3. Melakukan penelitian pendidikan berorientasi pebtgutan konsep dan perbaikan praktik pendidikan :serta mendesiminasi dan memplubikasikannya ditingkat lokal, nasional, dan internasioanal.
  4. Melaksankan pelayanan profesional berbasis penelitian ke mayarakat dan berbagai pihak yang membutuhkan, secara berkelanjutan.
  5. Membina program kemahasiswaan yang kondusif untuk pelaksanaan pendidikan akademik proffesional.
  6. Memperkuat kapasitas dan kelembagaan program studi agar dapat menjalankan kelembagaan tridharma perguruan tinggi secara terpadu.
TUJUAN 

  1. Menegembangkan paradigma pendidikan populis rekonstrukti dan menerapkannya secara konsisten dalam pengembangan prodi PLS.
  2. Menghasilkan Lulusan sarjana kependidikan yang ahli dan profisoanal dalam bidangnya, takwa, mandiri, cendekia, dan berwawasan kebangsaan.
  3. Menghasilkan penelitian yang berkualitas, bermanfaat bagi pengembangan praktik dan/atau ilmu dipublikasikan dan terdiseminasikan secara nasional dan internasional.
  4. Melaksanakan pelayanan sesuai dengan kebutuhan masyarakat, keahlian yang dikuasai, sehingga menghasilkan dampak yang nyata berkelanjutan.
  5. Menghidupkan budaya kampus dengan berbagai program yang mengkondisikan mahasiswa berprestasi dan berwawasan kebangsaan.


Beberapa kegiatan yang dilaksanakan oleh Dosen dan Mahasiswa PLS :


Penandatanganan Perjanjian Kerja Sama antara Gembiraloka dengan PLS FIP UNY
Kegiatan Mahasiswa di Gedung Abdullah Sigit FIP UNY 




Selasa, 18 Februari 2014

Fenomena Pendidikan Non Formal Di India

Tidak jauh beda antara pendidikan non formal di India dengan di Indonesia. banyak anak yang putus sekolah, sehingga mereka memilih untuk menuntut ilmu melalui jalur pendidikan non formal. Hal ini terjadi mungkin dengan berbagai masalah yang ada seperti keterbatasan ekonomi, kurang sadarnya akan pendidikan atau mungkin tidak meratanya fasilitas pendidikan. Pendidikan Non Formal di India

Selasa, 11 Februari 2014

Komparasi Pendidikan di Malaysia dengan Perancis





Sistem pendidikan di Malaysia dipegang oleh Kementerian Pelajaran Malaysia. Pendidikan merupakan tanggung jawab pemerintah federal. Sistem pendidikan dipusatkan terutama untuk sekolah dasar dan sekolah menengah.  Pemerintah negeri tidak berkuasa dalam kurikulum dan aspek lain pendidikan sekolah dasar dan sekolah menengah, sebaliknya ditentukan oleh kementerian, dengan demikian sistem pendidikan Malaysia bersifat gabungan sentralistik dan desentralisasi, atau menganut pendidikan Inggris. Menggunakan sedangkan di Perancis menggunakan sistem sentralistik yakni pendidikan yang dipusatkan sepenuhnya kepada pemerintah. Jadi, kementrian pendidikan memiliki peran penting dalam kemajuan pendidikan secara keseluruhan.
Sistem pendidikan Malaysia dan Perancis pada pembagian jenis dan jenjang pendidikannya hampir memiliki kesamaan mulai dari pendidikan dasar yang terdiri dari pendidikan pra-sekolah dan sekolah dasar, pendidikan menengah yang terbagi dalam pendidikan menengah umum dan kejuruan, dan pendidikan tinggi yang terdiri dari berbagai jenis jurusan, hanya saja terdapat perbedaan dalam tahapan penerimaan mahasiswa pada perguruan tinggi. Sistem pendidikan di Perancis dari awal sudah dapat mendeteksi bakat dan kemampuan anak, dan sudah bisa menentukan jurusan sesuai minat anak sejak dini. Jadi tidak semua anak berlomba-lomba ingin menjadi insinyur atau jurusan teknik. Siswa juga tidak dituntut harus menguasai seluruh mata pelajaran, akan tetapi cukup hanya dasarnya saja, baru bidang yang sesuai dengan bakat dan kemampuan siswa dipelajari secara lebih mendalam, sehingga lebih fokus.